Ekonomi Kreatif Jawa Tengah Tumbuh Pesat dan Jadi Tulang Punggung Perekonomian Daerah
radarjawa.web.id Cita-cita Gubernur Ahmad Luthfi untuk menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi ekonomi kreatif (ekraf) mulai menunjukkan hasil nyata.
Dalam beberapa tahun terakhir, pertumbuhan sektor ini meningkat pesat, menjadikan Jawa Tengah salah satu pusat aktivitas kreatif terbesar di Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Ekonomi Kreatif, Jawa Tengah kini menempati posisi kedua secara nasional untuk nilai ekspor produk ekraf.
Nilai ekspornya mencapai puluhan triliun rupiah, menunjukkan daya saing tinggi produk kreatif lokal di pasar global.
Selain itu, data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan bahwa Jawa Tengah berada di posisi ketiga untuk investasi terbesar di sektor ekonomi kreatif.
Angka investasi mencapai lebih dari sebelas triliun rupiah dalam satu semester, menandakan bahwa minat investor terhadap industri kreatif di provinsi ini terus meningkat.
Sektor Ekraf Jadi Mesin Ekonomi Baru
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menilai capaian Jawa Tengah sebagai hasil kerja keras dan kolaborasi lintas sektor.
Menurutnya, ekonomi kreatif telah menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi daerah, seiring dengan meningkatnya investasi dan ekspor yang konsisten.
“Perkembangan ekonomi kreatif di Jawa Tengah sangat signifikan. Baik dari sisi nilai investasi, ekspor, maupun jumlah pelaku kreatifnya,” ujar Riefky.
Ia menambahkan bahwa subsektor seperti fesyen, kriya, dan kuliner masih menjadi kontributor utama dalam ekspor produk kreatif.
Namun, ke depan pemerintah ingin mendorong subsektor baru seperti film, musik, animasi, dan gim digital agar mampu berkembang lebih cepat.
Menurutnya, pengembangan sektor-sektor modern tersebut akan menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung inovasi digital yang tidak hanya berbasis budaya, tetapi juga teknologi.
Provinsi dengan Kota Kreatif Terbanyak di Indonesia
Jawa Tengah juga menjadi provinsi dengan jumlah kabupaten dan kota kreatif terbanyak di Indonesia.
Tercatat ada 12 daerah yang telah ditetapkan sebagai kabupaten atau kota kreatif.
Kondisi ini membuktikan bahwa kreativitas telah menyebar merata, tidak hanya terpusat di kota besar seperti Semarang atau Solo.
“Potensi ekonomi kreatif nasional dimulai dari daerah. Jawa Tengah sudah membuktikan bahwa daerah bisa menjadi motor ekonomi nasional,” kata Riefky.
Pemerintah pusat memberikan dukungan penuh kepada provinsi ini karena dianggap sebagai model pengembangan ekosistem kreatif yang berhasil.
Ke depan, program kolaborasi antar daerah akan diperkuat agar seluruh kabupaten/kota kreatif di Jawa Tengah dapat saling berbagi sumber daya dan jaringan pasar.
Kreativitas Tak Terikat Waktu dan Tempat
Gubernur Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa ekonomi kreatif merupakan tulang punggung baru perekonomian Jawa Tengah.
Ia menyebut sektor ini bersifat inklusif karena tidak mengenal batas usia, waktu, maupun lokasi.
“Ekonomi kreatif ini tidak terikat waktu dan tempat. Semua orang bisa ikut berkontribusi, baik di kota maupun desa,” kata Luthfi.
Menurutnya, pengembangan ekraf menjadi prioritas dalam visi pembangunan daerah karena terbukti mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain berfokus pada infrastruktur dan industri besar, pemerintah daerah kini memberi ruang lebih besar bagi pelaku usaha kreatif untuk berkembang.
Pengembangan SDM dan Sertifikasi Pelaku Ekraf
Berbagai langkah nyata telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif.
Upaya tersebut antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan berbasis kompetensi, pemberian sertifikasi profesi, hingga pendampingan pelaku usaha kreatif di berbagai sektor.
Pemerintah juga aktif membantu proses sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk memastikan karya pelaku ekraf terlindungi secara hukum.
Selain itu, berbagai kegiatan pameran dan festival kreatif digelar secara rutin agar pelaku usaha mendapatkan ruang untuk menampilkan hasil karyanya.
Program pelatihan ini dilakukan secara menyeluruh di kabupaten dan kota, sehingga dapat menjangkau pelaku usaha kecil yang baru memulai bisnis.
Pendekatan ini dinilai efektif karena memberi peluang bagi masyarakat desa untuk ikut serta dalam rantai ekonomi kreatif daerah.
Kecamatan Berdaya Jadi Model Baru Pengembangan Ekraf
Salah satu program unggulan terbaru Pemprov Jawa Tengah adalah “Kecamatan Berdaya.”
Program ini menjadikan kecamatan sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif berbasis desa.
Di dalamnya, pegiat ekraf diberi ruang untuk berkolaborasi, belajar, dan memasarkan produk bersama.
Hingga kini, terdapat 150 pilot project Kecamatan Berdaya yang sudah berjalan di seluruh Jawa Tengah.
Konsep ini diharapkan bisa menjadi model pembangunan ekonomi kreatif yang partisipatif dan berkelanjutan.
“Kecamatan kami jadikan sentral pengembangan ekonomi kreatif. Setiap desa di dalamnya bisa berkontribusi,” jelas Luthfi.
Dengan cara ini, potensi kreatif dari masyarakat pedesaan tidak akan terabaikan.
Produk-produk lokal seperti kriya, kuliner, dan fesyen tradisional bisa mendapat nilai tambah melalui inovasi dan pemasaran digital.
Akses Permodalan Melalui Bank Jateng
Permodalan masih menjadi tantangan utama bagi pelaku ekonomi kreatif di daerah.
Untuk menjawab masalah tersebut, Bank Jateng menyiapkan program pembiayaan khusus melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Skema ini memudahkan pelaku usaha kecil dan menengah mendapatkan modal dengan bunga ringan.
Selain bantuan dana, Bank Jateng juga memberikan pendampingan agar penerima KUR mampu mengelola keuangan usaha secara profesional.
Dengan adanya dukungan ini, banyak pelaku kreatif lokal yang kini bisa memperluas produksi dan membuka lapangan kerja baru.
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi kreatif di Jawa Tengah menunjukkan arah yang sangat positif.
Dukungan pemerintah, meningkatnya investasi, dan semangat masyarakat menjadikan sektor ini sebagai kekuatan baru ekonomi daerah.
Dari kota hingga desa, kreativitas masyarakat Jawa Tengah menjadi bukti bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja.
Dengan kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan komunitas — ekonomi kreatif di Jawa Tengah diprediksi akan terus tumbuh menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Cek Juga Artikel Dari Platform outfit.web.id
