Ribuan Buruh Gelar Demo di Surabaya, Sejumlah Titik Alami Kemacetan Parah
radarjawa.web.id Aksi massa buruh kembali mewarnai suasana Kota Surabaya. Ribuan pekerja dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul untuk menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan. Aksi ini menjadi bentuk penolakan terhadap kebijakan pengupahan yang dinilai belum berpihak kepada buruh, sekaligus ajakan agar pemerintah segera menaikkan upah minimum tahun mendatang.
Demonstrasi ini tidak hanya berlangsung di Surabaya. Beberapa wilayah lain seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan juga menjadi titik pergerakan massa. Menurut pantauan di lapangan, aksi ini diikuti oleh berbagai serikat pekerja yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan sejumlah organisasi buruh lainnya.
Peserta Demo Tembus Ribuan Orang
Sekretaris PERDA KSPI Provinsi Jawa Timur, Jazuli, mengatakan bahwa jumlah peserta aksi mencapai sekitar dua ribu orang. Mereka berasal dari berbagai kawasan industri yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
“Pesertanya datang dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Jember, Lumajang, hingga Tuban. Semua berangkat dengan tertib untuk menyuarakan aspirasi,” ujarnya.
Para buruh tiba di lokasi menggunakan kendaraan pribadi, bus, dan sejumlah truk yang telah disiapkan oleh panitia aksi. Sebagian besar membawa bendera serikat masing-masing dan poster bertuliskan tuntutan utama mereka, yaitu kenaikan upah 10 persen serta penghapusan sistem kerja kontrak jangka panjang yang dianggap merugikan pekerja.
Titik Kemacetan di Sekitar Lokasi Aksi
Aksi besar-besaran ini membuat beberapa titik jalan di Surabaya mengalami kemacetan cukup parah. Arus kendaraan dari kawasan Tugu Pahlawan, Jalan Kebon Rojo, hingga Jalan Indrapura tersendat akibat padatnya massa yang memadati area tersebut.
Polrestabes Surabaya menurunkan ratusan personel untuk mengatur lalu lintas dan menjaga keamanan jalannya aksi. Sejumlah jalan alternatif pun disiapkan bagi pengguna kendaraan agar tidak terjebak di tengah arus massa buruh.
Selain itu, antrean kendaraan juga terlihat di sekitar Jalan Kramat Gantung dan Jalan Veteran. Petugas gabungan dari Dinas Perhubungan dan kepolisian mengimbau warga untuk menghindari area Kantor Gubernur hingga aksi selesai.
Tuntutan Utama: Upah dan Perlindungan Pekerja
Dalam orasinya, perwakilan KSPI menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas kondisi pekerja di Jawa Timur yang dinilai belum mendapatkan keadilan dalam hal pengupahan. Mereka menuntut pemerintah provinsi untuk menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 8,5 hingga 10 persen.
Selain itu, para buruh juga menolak sistem outsourcing yang semakin meluas di perusahaan besar. Menurut mereka, sistem tersebut membuat banyak pekerja tidak mendapatkan kepastian kerja dan jaminan sosial yang layak.
“Buruh tidak menolak investasi, tapi kami menolak ketidakadilan. Kami hanya meminta agar hak-hak kami dihargai dan dijamin oleh negara,” teriak salah satu orator di atas mobil komando.
Aksi Serentak di Berbagai Kota Jawa Timur
Tidak hanya di Surabaya, aksi serupa juga digelar serentak di sejumlah kota lain. Di Sidoarjo, massa buruh memusatkan aksi di depan kantor bupati. Sementara di Gresik, para pekerja melakukan long march dari kawasan industri menuju alun-alun kota.
Di Mojokerto dan Pasuruan, demonstrasi dilakukan secara damai dengan pengawalan aparat kepolisian. Aksi di berbagai daerah ini menunjukkan solidaritas antarburuh yang semakin kuat dalam memperjuangkan hak-hak mereka secara kolektif.
Koordinator aksi di Gresik menyebut, tujuan utama dari gerakan ini bukan hanya tentang upah, tetapi juga tentang perbaikan sistem ketenagakerjaan secara menyeluruh. “Kami ingin memastikan buruh punya masa depan yang layak. Tidak hanya bekerja, tapi juga hidup sejahtera,” katanya.
Respons Pemerintah dan Situasi Terkini
Hingga siang hari, perwakilan buruh diterima oleh staf Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Pemerintah daerah berjanji akan menampung semua tuntutan yang diajukan, kemudian membahasnya bersama Dewan Pengupahan Provinsi.
Gubernur Jawa Timur, melalui juru bicara resminya, menyampaikan bahwa pemerintah menghargai aksi damai para buruh. Ia juga meminta semua pihak untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan umum.
Sementara itu, kondisi lalu lintas perlahan kembali normal setelah sebagian besar massa meninggalkan lokasi menjelang sore hari. Petugas kebersihan langsung diterjunkan untuk membersihkan area sekitar Kantor Gubernur yang dipenuhi sisa spanduk dan botol minuman.
Suasana Aksi Berlangsung Damai
Meskipun diwarnai kemacetan di sejumlah titik, aksi buruh di Surabaya berlangsung damai tanpa insiden berarti. Polisi menyebut tidak ada bentrokan maupun tindakan anarkis dari massa. Seluruh rangkaian demonstrasi berjalan tertib dan kondusif.
Para peserta aksi tampak disiplin mengikuti arahan koordinator lapangan. Mereka duduk di jalan sambil mendengarkan orasi, menyanyikan lagu perjuangan, dan sesekali meneriakkan yel-yel solidaritas.
Beberapa pedagang kaki lima bahkan memanfaatkan momen ini untuk menjual makanan dan minuman di sekitar lokasi, menambah suasana ramai di kawasan tersebut.
Penutup: Aksi Buruh Sebagai Wujud Perjuangan Kolektif
Aksi ribuan buruh di Surabaya menjadi gambaran nyata semangat perjuangan kelas pekerja di Jawa Timur. Mereka berjuang bukan hanya untuk kenaikan upah, tetapi juga untuk keadilan sosial dan kepastian kerja.
Gerakan ini menunjukkan bahwa suara buruh masih menjadi kekuatan penting dalam dinamika ekonomi daerah. Pemerintah diharapkan mampu merespons tuntutan tersebut dengan kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan pekerja tanpa mengorbankan iklim investasi.
Selama aspirasi disampaikan dengan tertib dan damai, aksi seperti ini adalah bagian dari demokrasi yang sehat — di mana rakyat dan pemerintah dapat saling mendengarkan demi masa depan yang lebih adil bagi seluruh pekerja Indonesia.

Cek Juga Artikel Dari Platform olahraga.online
