IHSG BEI Jumat Dibuka Menguat 7,96 Poin, Cek Selengkap nya
radarjawa – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat, 17 Oktober 2025, dibuka menguat 7,96 poin atau setara dengan 0,12 persen ke posisi 6.856,32. Pembukaan positif ini dipengaruhi oleh sentimen optimisme investor terhadap sejumlah laporan ekonomi terbaru dan pergerakan saham unggulan di pasar modal.
1. Pergerakan IHSG di Awal Sesi
IHSG dibuka menguat seiring kenaikan saham-saham unggulan (blue chips) seperti BBCA, BBRI, TLKM, dan UNVR. Aktivitas perdagangan di awal sesi menunjukkan adanya akumulasi beli dari investor institusi dan ritel. Volume transaksi tercatat cukup tinggi, mencerminkan minat investor yang kembali ke pasar saham setelah beberapa hari sebelumnya mengalami tekanan ringan akibat aksi ambil untung.
Analis pasar modal dari Mirae Asset Sekuritas, Rina Setiawan, mengatakan, penguatan IHSG pagi ini didorong oleh sentimen positif dari kinerja emiten perbankan dan sektor konsumsi. “Investor masih memantau data inflasi dan angka perdagangan luar negeri yang dirilis pemerintah. Optimisme terhadap stabilitas ekonomi membuat IHSG mengawali perdagangan dengan catatan positif,” ujarnya.
2. Sektor yang Menguat dan Melemah
Sejauh ini, sektor keuangan dan konsumer menjadi motor penggerak penguatan IHSG. Saham perbankan besar dan perusahaan consumer goods menunjukkan penguatan signifikan, mendorong indeks sektoral naik antara 0,15 hingga 0,35 persen.
Di sisi lain, sektor minyak dan gas cenderung stagnan dengan tekanan minor akibat fluktuasi harga minyak global. Saham-saham energi seperti PGAS dan MEDC mengalami koreksi tipis, tetapi tidak signifikan sehingga tidak memengaruhi tren positif IHSG secara keseluruhan.
3. Faktor Sentimen yang Mempengaruhi Pasar
Beberapa faktor memengaruhi pergerakan IHSG pagi ini. Pertama, data ekspor-impor terbaru yang menunjukkan adanya surplus perdagangan memicu optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi tetap stabil. Kedua, sentimen global juga memberikan dukungan, di mana indeks saham Asia Pasifik seperti Nikkei 225 dan Kospi dibuka menguat pada pagi hari.
Selain itu, pelaku pasar juga mencermati perkembangan kebijakan moneter di Amerika Serikat. Ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga secara agresif membuat arus modal asing lebih bersahabat terhadap pasar saham negara berkembang, termasuk Indonesia.
4. Saham Unggulan yang Menjadi Perhatian Investor
Beberapa saham yang menjadi sorotan investor pagi ini antara lain BBCA, BBRI, BMRI, UNVR, TLKM, dan AALI. Saham-saham ini mengalami lonjakan perdagangan signifikan dan mendorong IHSG bergerak positif. Aktivitas beli juga terlihat pada saham-saham teknologi dan infrastruktur, menandakan optimisme terhadap proyek investasi jangka panjang di dalam negeri.
Analis dari Samuel Sekuritas, Andi Prasetyo, menilai bahwa saham unggulan yang likuid menjadi fokus karena investor masih memilih instrumen dengan volatilitas rendah dan fundamental kuat di tengah ketidakpastian pasar global.
5. Prospek Perdagangan Hari Ini
Prediksi analis, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan tipis hingga penutupan, dengan range support 6.840–6.850 dan resistance 6.870–6.880. Investor disarankan untuk tetap memperhatikan berita ekonomi domestik, pergerakan sektor strategis, dan sentimen global yang bisa memengaruhi likuiditas pasar.
Selain itu, volatilitas diperkirakan meningkat menjelang pengumuman data ekonomi penting, seperti inflasi Oktober dan rilis cadangan devisa. Pelaku pasar diimbau tetap berhati-hati dan memilih saham dengan fundamental kuat untuk menjaga risiko.
Kesimpulan
IHSG dibuka menguat 7,96 poin pada Jumat pagi, didorong oleh optimisme investor terhadap kinerja emiten unggulan dan sentimen ekonomi positif. Sektor keuangan dan konsumer menjadi motor penggerak utama, sementara sektor energi cenderung stagnan. Dengan prospek perdagangan yang berpotensi fluktuatif, investor disarankan tetap waspada, memantau berita ekonomi terbaru, dan fokus pada saham dengan likuiditas tinggi dan fundamental solid.
Optimisme pagi ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia tetap menarik, meskipun berada di tengah ketidakpastian global. Investor yang bijak dapat memanfaatkan momentum untuk akumulasi saham strategis dan memperkuat portofolio di akhir pekan.

