Pekan Kebudayaan Daerah Jabar 2025 Resmi Digelar di Cirebon
PKD Jawa Barat 2025 Resmi Dibuka
Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Jawa Barat 2025 resmi digelar dan dibuka di Alun-alun Sangkala Buana, Kota Cirebon, Jumat (12/12/2025). Agenda tahunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini kembali menjadi panggung penting bagi upaya pelestarian, penguatan, dan promosi kekayaan budaya daerah yang tumbuh dan berkembang di Tanah Pasundan.
Tahun ini, PKD mengusung tema “Mapag Pajajaran Anyar: Caruban Nagari Pangripta Budaya”, sebuah tema yang sarat makna filosofis. Tema tersebut merefleksikan semangat menyambut peradaban baru Jawa Barat yang berpijak pada akar budaya, sekaligus menegaskan peran Cirebon sebagai ruang pertemuan berbagai unsur budaya.
Pembukaan PKD berlangsung meriah dengan kehadiran perwakilan pemerintah daerah, seniman, budayawan, serta masyarakat yang antusias menyaksikan rangkaian pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah.
Merawat Tiga Wilayah Budaya Jawa Barat
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, menjelaskan bahwa PKD 2025 dirancang sebagai ruang bersama untuk menggali dan memperkenalkan nilai-nilai budaya dari tiga wilayah budaya utama Jawa Barat, yakni Sunda Priangan, Melayu Betawi, dan Kacirebonan.
Menurutnya, ketiga wilayah budaya tersebut memiliki karakter, sejarah, serta ekspresi seni yang berbeda, namun saling melengkapi dalam membentuk identitas Jawa Barat yang utuh.
“Kegiatan ini sangat penting karena tujuannya untuk melestarikan, menjaga, dan mengimplementasikan budaya-budaya yang ada di Jawa Barat. Ini menjadi agenda tahunan Pemprov Jabar untuk membangun harmonisasi keberagaman budaya,” ujar Iendra.
Ia menambahkan bahwa PKD juga diharapkan mampu memperkuat sektor pariwisata daerah dengan menghadirkan atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Atraksi Seni Budaya dari 27 Kabupaten dan Kota
Selama pelaksanaan PKD 2025 yang berlangsung hingga 14 Desember 2025, pengunjung disuguhkan beragam atraksi seni budaya dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat. Setiap daerah menampilkan seni unggulan yang mencerminkan identitas dan kearifan lokal masing-masing.
Beberapa pertunjukan yang ditampilkan bahkan telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTb) Indonesia, menunjukkan kekayaan budaya Jawa Barat yang telah mendapat pengakuan nasional.
Ragam seni yang ditampilkan meliputi tari tradisional, musik daerah, teater rakyat, hingga ritual budaya yang sarat nilai filosofis. Kehadiran berbagai ekspresi seni ini menjadi sarana edukasi sekaligus hiburan bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
“Ini kesempatan yang sangat baik bagi generasi muda untuk mengenal langsung budaya daerahnya. Mereka adalah penerus yang akan menjaga dan mengembangkan budaya Jawa Barat ke depan,” kata Iendra.
Cirebon sebagai Titik Temu Peradaban
Secara simbolis, PKD 2025 dibuka oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati. Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah mempercayakan Kota Cirebon sebagai tuan rumah penyelenggaraan PKD tahun ini.
Menurutnya, Cirebon memiliki posisi strategis sebagai kota yang sejak dahulu menjadi titik pertemuan berbagai budaya, baik dari Jawa, Sunda, Melayu, hingga pengaruh Tionghoa dan Arab.
“Tahun ini tema yang diusung menegaskan peran Cirebon sebagai Caruban Nagari, tempat pertemuan budaya yang diharapkan mampu menyusun peradaban baru untuk menyambut Jawa Barat yang lebih unggul,” ujar Siti Farida.
Ia berharap, kehadiran PKD tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, tetapi juga berdampak positif bagi perekonomian masyarakat serta promosi pariwisata daerah.
Budaya dan Pariwisata Berjalan Beriringan
Penyelenggaraan PKD 2025 juga dirancang untuk memberi ruang interaksi langsung antara pelaku seni, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat. Selain pertunjukan seni, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas pendukung seperti pameran budaya, permainan tradisional, hingga kuliner khas daerah.
Pendekatan ini diharapkan mampu menjadikan budaya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekadar tontonan seremonial. Dengan demikian, masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari upaya pelestarian budaya.
Pemprov Jawa Barat menilai bahwa penguatan budaya lokal memiliki peran penting dalam membangun identitas daerah sekaligus meningkatkan daya saing pariwisata.
Puncak Acara dan Kirab Budaya
Puncak kegiatan PKD 2025 dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 13 Desember 2025. Salah satu agenda utama yang paling dinantikan adalah Kirab Budaya, yang akan dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Kirab Budaya akan menampilkan arak-arakan seni dan budaya dari berbagai daerah, menjadi simbol keberagaman dan persatuan masyarakat Jawa Barat. Selain itu, panitia juga menyiapkan pembagian doorprize dan area permainan tradisional untuk menambah daya tarik bagi pengunjung.
Melalui rangkaian acara ini, PKD 2025 diharapkan mampu menjadi ruang perjumpaan budaya yang inklusif, memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap warisan leluhur, serta mendorong Jawa Barat menuju masa depan yang berakar kuat pada budaya.
Baca Juga : PBNU Sowan Pesantren Jatim Perkuat Konsolidasi Jam’iyyah
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : kalbarnews

