Wagub Ajak Insan Media Perkuat Kolaborasi dan Bangun Jawa Tengah Lewat Informasi yang Berkualitas
radarjawa.web.id Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menegaskan pentingnya peran media dalam pembangunan daerah. Menurutnya, pembangunan tidak mungkin berjalan hanya dengan kerja pimpinan daerah atau unsur Forkopimda. Seluruh elemen masyarakat, termasuk wartawan, harus menjadi bagian penting dari proses pembangunan yang berkelanjutan.
Wagub menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah periode baru. Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa media memiliki kekuatan besar untuk menyuarakan aspirasi masyarakat sekaligus memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah membutuhkan mitra yang mampu memperkuat transparansi dan memperluas edukasi publik. Melalui pemberitaan yang berkualitas, masyarakat dapat memahami arah pembangunan dan berbagai kebijakan yang sedang dilaksanakan.
Wartawan sebagai Mitra Strategis Pemerintah Daerah
Menurut Wagub, wartawan berperan sebagai penyampai informasi yang objektif dan akurat. Mereka mampu memberikan sudut pandang kritis, saran, serta gagasan konstruktif yang dapat membantu pemerintah memperbaiki program kerja.
Ia menjelaskan bahwa kritik yang membangun sangat dibutuhkan, terutama dalam proses pengawasan publik. Ketika media menyuarakan temuan di lapangan, pemerintah dapat merespons lebih cepat untuk melakukan perbaikan.
Wagub juga menekankan pentingnya edukasi melalui pemberitaan. Media dapat membantu masyarakat memahami konteks pembangunan, manfaat program pemerintah, serta peluang yang terbuka bagi setiap wilayah. Melalui narasi yang baik, masyarakat dapat terlibat aktif dan tidak hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan daerah.
Komunikasi Terbuka antara Pemerintah dan Insan Media
Wagub menjelaskan bahwa komunikasi terbuka menjadi kunci untuk memperkuat hubungan antara pemerintah daerah dan insan media. Ia memastikan bahwa pintu diskusi selalu terbuka bagi para jurnalis yang ingin memberikan masukan, mengajukan pertanyaan, atau menyampaikan temuan di lapangan.
Menurutnya, hubungan yang sehat antara pemerintah dan media harus dibangun atas dasar kepercayaan dan transparansi. Setiap program pembangunan memerlukan pengawasan publik, dan media adalah salah satu ujung tombak dari proses tersebut.
Ia berkomitmen untuk menjaga ruang dialog ini agar pemerintah daerah dapat terus menerima saran dan kritik yang berorientasi pada perbaikan.
Menjaga Etika Jurnalistik sebagai Pilar Kepercayaan Publik
Dalam kesempatan tersebut, Wagub juga mengingatkan pentingnya menjaga kode etik jurnalistik. Aturan ini bukan hanya formalitas, tetapi sebuah pedoman yang melindungi martabat profesi wartawan dan menjaga kualitas informasi yang disampaikan kepada masyarakat.
Ia menegaskan bahwa Undang-Undang tentang Pers sudah memberikan landasan yang jelas mengenai kode etik dan tanggung jawab media. Dengan mematuhi aturan tersebut, wartawan dapat menjaga kepercayaan publik dan menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat.
Wagub menilai bahwa media yang berpegang pada etika akan memiliki kredibilitas tinggi di mata masyarakat. Di sisi lain, hal itu juga membuat pemerintah lebih terbantu dalam menyampaikan informasi yang benar dan sesuai fakta.
Pandangan PWI Jawa Tengah terhadap Tantangan Era Digital
Ketua PWI Jawa Tengah, Setiawan Hendra Kelana, turut menegaskan bahwa kode etik jurnalistik tetap harus menjadi pegangan utama bagi setiap wartawan, terutama bagi anggota organisasi yang ia pimpin. Menurutnya, profesionalisme dan integritas adalah modal utama jurnalis dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Ia juga menyoroti perubahan besar dalam dunia media dengan hadirnya teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI). Perkembangan ini memengaruhi cara wartawan bekerja, mulai dari pengumpulan data, penyusunan berita, hingga proses publikasi. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh anggota PWI untuk terus belajar dan beradaptasi.
Media digital menuntut wartawan lebih cepat, lebih teliti, dan lebih kreatif. Di tengah derasnya arus informasi, jurnalis dituntut mampu menyajikan berita yang kredibel, akurat, dan mudah dipahami. Teknologi seperti AI dapat menjadi alat bantu yang efektif, namun tidak boleh menggantikan prinsip-prinsip jurnalistik.
Media sebagai Jembatan Aspirasi Publik
Selain berperan sebagai penyampai informasi, media juga memiliki fungsi penting sebagai jembatan aspirasi masyarakat. Wartawan berada di garis terdepan dalam menangkap keluhan warga, mengangkat cerita lokal, serta memastikan suara masyarakat sampai ke meja pengambil kebijakan.
Dengan pemberitaan yang proporsional, media dapat membantu pemerintah memahami dinamika yang terjadi di lapangan. Hal ini memungkinkan pemerintah daerah merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Kolaborasi media dan pemerintah akan menghasilkan pembangunan yang inklusif dan berpihak kepada masyarakat luas.
Penutup
Ajakan Wakil Gubernur Jawa Tengah kepada insan media untuk memperkuat kolaborasi bukan sekadar seruan, melainkan refleksi dari kebutuhan nyata di lapangan. Pembangunan membutuhkan transparansi, edukasi, dan partisipasi publik. Media memainkan peran strategis dalam mewujudkan hal tersebut.
Dengan menjaga kode etik jurnalistik, beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, dan terus mengedepankan informasi berkualitas, insan media dapat menjadi mitra utama dalam membangun Jawa Tengah yang lebih maju, berintegritas, dan berkeadilan.

Cek Juga Artikel Dari Platform pontianaknews.web.id
