Pengembangan Pendidikan, Budaya, dan Ekonomi Kreatif Jawa Tengah Jadi Inspirasi bagi Maluku Utara
radarjawa.web.id Pembangunan di Provinsi Jawa Tengah terus menarik perhatian berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya dalam bidang fisik atau infrastruktur, Jawa Tengah juga menonjol melalui program-program yang berfokus pada pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi kreatif. Pendekatan berbasis kearifan lokal yang dijalankan provinsi ini dianggap efektif dalam menjaga identitas masyarakat sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
Keberhasilan itulah yang kemudian menginspirasi Provinsi Maluku Utara. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, secara terbuka menyampaikan kekagumannya terhadap berbagai kebijakan dan inovasi yang telah berjalan di Jawa Tengah. Menurutnya, pengalaman Jawa Tengah dapat menjadi referensi kuat dalam merancang pengembangan budaya dan ekonomi kreatif di Maluku Utara.
Apresiasi Gubernur Maluku Utara terhadap Jawa Tengah
Dalam sebuah kuliah umum tingkat pascasarjana yang diselenggarakan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Gubernur Sherly Tjoanda Laos mendapat kesempatan melihat langsung bagaimana Jawa Tengah mengelola sektor pendidikan dan budaya. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Ahmad Luthfi, yang menyampaikan gagasan pembangunan budaya sebagai ruang utama pelestarian nilai lokal.
Sherly menjelaskan bahwa banyak hal yang ia pelajari dari pengalaman Jawa Tengah. Salah satunya adalah bagaimana pendidikan diarahkan untuk membentuk generasi dengan karakter kuat, literasi tinggi, serta kreativitas yang bisa diterapkan dalam aktivitas ekonomi kreatif. Ia menyebut bahwa pendidikan yang baik tidak hanya menghasilkan lulusan yang terampil, tetapi juga individu yang memahami dirinya, identitas daerah, serta potensi budaya lokal.
Menurutnya, Jawa Tengah telah membuktikan bahwa pendidikan berbasis kebudayaan adalah strategi yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman. Maluku Utara pun berkomitmen untuk mengadaptasi strategi serupa agar penguatan budaya menjadi salah satu pilar ekonomi di daerah tersebut.
Komitmen Maluku Utara dalam Memperkuat Budaya Lokal
Gubernur Sherly Tjoanda Laos menegaskan bahwa Maluku Utara memiliki visi menjadikan budaya sebagai penggerak ekonomi baru. Provinsinya ingin memastikan bahwa pengetahuan budaya lokal tidak hanya diajarkan, tetapi juga diterapkan dalam aktivitas industri kreatif. Hal itu dianggap penting untuk membuka peluang usaha baru, meningkatkan kualitas produk lokal, dan menciptakan ruang ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Literasi budaya menjadi salah satu fokus utama. Menurut Sherly, generasi muda perlu memiliki pemahaman mendalam mengenai sejarah, nilai, dan tradisi daerah. Dengan memiliki identitas yang kuat, mereka dapat bersaing di tengah arus globalisasi tanpa kehilangan karakter asli daerahnya. Keberanian dalam mengembangkan industri kreatif berbasis budaya merupakan langkah yang mampu memperkuat daya saing provinsi.
Jawa Tengah Menempatkan Ekonomi Kreatif sebagai Prioritas
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, turut memberikan pandangan dalam kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa provinsinya menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu prioritas pembangunan. Program-program khusus dirancang agar kreativitas masyarakat dapat berkembang melalui wadah yang tepat.
Salah satu contoh program tersebut adalah “Kecamatan Berdaya”. Program ini dibangun untuk memberikan ruang bagi masyarakat desa dan kecamatan agar dapat mengembangkan potensi kreativitas. Mulai dari kegiatan seni, produksi barang kreatif, hingga pelatihan usaha mikro, semua diarahkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Luthfi menekankan bahwa budaya harus terus dilestarikan sebagai benteng pertama dan terakhir identitas.
Ia juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi tidak boleh membuat masyarakat melupakan akar budayanya. Kearifan lokal harus terus di-uri-uri atau dijaga, karena budaya adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang berkarakter.
Kolaborasi Lintas Daerah Jadi Model Penguatan Ekonomi Kreatif
Acara kuliah umum yang mempertemukan kedua gubernur menjadi simbol sinergi antarprovinsi. Kegiatan tersebut diadakan melalui kolaborasi ISI Surakarta, Pemerintah Jawa Tengah, dan Pemerintah Maluku Utara. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat menjadi model kerja sama antar daerah dalam memperkuat sektor budaya dan ekonomi kreatif.
Kolaborasi semacam ini memungkinkan pertukaran pengalaman dan pendekatan pembangunan antara dua wilayah yang memiliki karakter geografis dan budaya berbeda. Jawa Tengah hadir sebagai provinsi dengan tradisi budaya yang sangat kuat, sementara Maluku Utara memiliki kekayaan sejarah dan keragaman suku yang besar. Pertemuan tersebut membuka ruang bagi keduanya untuk saling memperkaya strategi pembangunan daerah.
Pentingnya Kearifan Lokal dalam Era Modern
Dalam diskusi tersebut, muncul satu pesan kuat: kearifan lokal harus menjadi dasar setiap pembangunan budaya dan ekonomi kreatif. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan zaman yang cepat, nilai budaya tradisional justru menjadi elemen penting untuk mempertahankan identitas. Baik Jawa Tengah maupun Maluku Utara sepakat bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi sumber inspirasi yang dapat menciptakan peluang ekonomi baru.
Dengan menjaga nilai budaya, generasi muda tidak hanya kreatif tetapi juga mengetahui siapa diri mereka dan dari mana mereka berasal. Kombinasi antara teknologi modern dan budaya lokal dianggap sebagai formula ideal untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan.
Kesimpulan
Pembangunan dan pengembangan sektor pendidikan, budaya, dan ekonomi kreatif di Jawa Tengah menjadi inspirasi penting bagi Maluku Utara. Pengalaman Jawa Tengah menunjukkan bahwa pembinaan budaya tidak menghambat kemajuan, tetapi justru menguatkan pondasi pembangunan. Melalui kolaborasi lintas daerah dan fokus pada literasi budaya, Maluku Utara berharap dapat menciptakan generasi yang kreatif, produktif, dan memiliki identitas kuat.

Cek Juga Artikel Dari Platform jelajahhijau.com
