RSUD Margono Soekarjo Perluas Layanan Kesehatan Regional
Komitmen RSUD Margono Soekarjo dalam Meningkatkan Layanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, terus melakukan pembenahan dan pengembangan layanan kesehatan sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan melalui pembangunan gedung VIP baru yang dirancang untuk memperluas jangkauan layanan rumah sakit, tidak hanya bagi warga Banyumas dan sekitarnya, tetapi juga bagi masyarakat dari luar Provinsi Jawa Tengah.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, secara langsung meninjau progres pembangunan gedung VIP tersebut. Dalam kunjungannya, ia menegaskan bahwa keberadaan RSUD Margono Soekarjo memiliki peran strategis sebagai rumah sakit rujukan regional. Dengan fasilitas baru yang tengah dibangun, RSUD Margono diharapkan mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal dan berdaya saing tinggi.
Gedung VIP Tujuh Lantai untuk Pelayanan Lebih Representatif
Gedung VIP yang sedang dibangun di lingkungan RSUD Margono Soekarjo memiliki tinggi tujuh lantai dan berdiri di atas lahan seluas 2.543 meter persegi. Saat ini, pembangunan telah memasuki tahap uji pondasi dan akan terus dilanjutkan hingga rampung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Pembangunan gedung ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas layanan rawat inap, khususnya bagi pasien yang membutuhkan pelayanan dengan fasilitas lebih lengkap dan nyaman. Selain itu, keberadaan gedung VIP diharapkan dapat mengurangi kepadatan di ruang perawatan lainnya, sehingga alur pelayanan rumah sakit menjadi lebih efisien.
Menurut Taj Yasin, pembangunan ini merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan layanan kesehatan berkualitas. Ia berharap, RSUD Margono tidak hanya menjadi kebanggaan Jawa Tengah, tetapi juga menjadi pilihan utama bagi masyarakat dari daerah perbatasan seperti Ciamis dan Kuningan di Jawa Barat.
RSUD Margono sebagai Rujukan Lintas Daerah
Dalam kunjungannya, Wakil Gubernur Jawa Tengah juga berdialog dengan sejumlah pasien yang sedang menunggu pelayanan. Salah satu pasien asal Ciamis mengungkapkan kepuasannya terhadap pelayanan RSUD Margono Soekarjo. Pasien tersebut mengaku memilih berobat ke Purwokerto karena kualitas layanan yang dinilai baik dan profesional.
Hal ini menunjukkan bahwa RSUD Margono telah menjadi rujukan lintas daerah, terutama untuk layanan kesehatan tertentu yang belum tersedia secara merata di wilayah sekitar. Salah satu layanan unggulan yang menjadi daya tarik pasien dari luar daerah adalah layanan radioterapi, yang saat ini termasuk yang terbaik di wilayah Banyumas dan sekitarnya.
Dengan adanya gedung VIP dan peningkatan fasilitas pendukung lainnya, RSUD Margono diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan spesialistik, sekaligus mempercepat waktu tunggu pasien.
Harapan Mengurangi Antrean dan Meningkatkan Kenyamanan Pasien
Salah satu fokus utama dari pengembangan RSUD Margono adalah mengurangi antrean pelayanan yang selama ini menjadi tantangan di rumah sakit rujukan. Taj Yasin menekankan pentingnya peningkatan pelayanan agar masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan.
Peningkatan sarana dan prasarana, termasuk ruang perawatan yang lebih memadai dan sistem pelayanan yang terintegrasi, diharapkan dapat menciptakan pengalaman berobat yang lebih nyaman bagi pasien dan keluarga. Hal ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan publik secara berkelanjutan.
Pendanaan dan Target Penyelesaian Pembangunan
Direktur RSUD Margono Soekarjo, Heri Dwi Purnomo, menjelaskan bahwa pembangunan gedung VIP ini didanai melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) untuk tahun anggaran 2025–2026. Nilai kontrak pembangunan gedung tersebut mencapai Rp158,95 miliar, mencerminkan keseriusan pemerintah daerah dalam berinvestasi di sektor kesehatan.
Prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking telah dilakukan pada 18 November 2025. Pekerjaan konstruksi ditargetkan selesai dalam waktu 450 hari kalender, terhitung sejak 29 September 2025 hingga 22 Desember 2026. Dengan target tersebut, diharapkan gedung VIP dapat segera difungsikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Sinergi dengan Dunia Pendidikan Kedokteran
Selain meninjau pembangunan gedung VIP, Wakil Gubernur Jawa Tengah juga melakukan silaturahmi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang berlokasi tidak jauh dari RSUD Margono Soekarjo. Kedekatan geografis ini menjadi potensi besar dalam pengembangan layanan kesehatan berbasis pendidikan dan penelitian.
Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed, M. Mukhlis Rudi Prihatno, menyampaikan apresiasinya atas perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terhadap penguatan sektor kesehatan. Menurutnya, kolaborasi antara rumah sakit daerah dan institusi pendidikan kedokteran sangat penting dalam mencetak tenaga medis yang kompeten dan berintegritas.
RSUD Margono selama ini juga berperan sebagai rumah sakit pendidikan yang mendukung proses pembelajaran mahasiswa kedokteran dan tenaga kesehatan lainnya. Dengan peningkatan fasilitas dan layanan, kualitas pendidikan klinik diharapkan turut meningkat.
Menuju Layanan Kesehatan yang Lebih Inklusif dan Berkualitas
Pengembangan RSUD Margono Soekarjo mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, berkualitas, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pembangunan gedung VIP bukan sekadar penambahan fasilitas fisik, tetapi juga bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sistem pelayanan kesehatan regional.
Ke depan, RSUD Margono diharapkan mampu menjadi pusat layanan kesehatan unggulan yang mampu bersaing secara nasional, sekaligus memberikan akses pelayanan yang merata bagi masyarakat lintas daerah. Dengan dukungan infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia yang kompeten, serta sinergi lintas sektor, RSUD Margono Soekarjo siap menjawab tantangan kebutuhan layanan kesehatan di masa mendatang.
Baca Juga : Transformasi Digital Pendidikan Jawa Timur Diapresiasi Nasional, Jadi Model Pembelajaran Masa Depan
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : wikiberita

