BNPB Tanam 216.070 Pohon di Pulau Jawa sebagai Upaya Mitigasi Bencana
radarjawa.web.id Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaksanakan aksi besar penanaman pohon secara serentak di seluruh Pulau Jawa. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat mitigasi bencana sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan. Program penghijauan ini tidak hanya difokuskan pada satu wilayah, tetapi tersebar di beberapa provinsi mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mendapat perhatian luas karena skalanya yang besar serta semangat kolaboratif yang melibatkan berbagai unsur masyarakat. Penanaman pohon dianggap menjadi salah satu cara paling efektif untuk menekan risiko bencana hidrometeorologi yang belakangan kerap melanda Indonesia, seperti banjir, tanah longsor, dan kekeringan.
Rincian Penanaman 216.070 Pohon
BNPB menargetkan penanaman sebanyak 216.070 bibit pohon yang tersebar di empat provinsi besar di Pulau Jawa. Upaya ini dilakukan melalui koordinasi bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, serta ribuan relawan yang turut terjun langsung di lapangan. Penanaman mencakup berbagai jenis pohon keras dan pohon buah yang memiliki daya adaptasi kuat terhadap kondisi tanah Jawa.
Rincian penanaman di setiap provinsi menunjukkan besarnya kontribusi masing-masing daerah dalam mendukung aksi nasional ini. Di wilayah Banten, lebih dari 14 ribu bibit ditanam, terdiri dari pohon keras dan beragam jenis pohon buah. Sementara itu, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah bibit terbanyak mencapai lebih dari 123 ribu pohon. Selain pohon keras dan buah, Jawa Barat juga menanam ribuan bibit mangrove sebagai bentuk perlindungan kawasan pesisir.
Jawa Tengah turut berperan besar dengan menanam lebih dari 68 ribu bibit pohon yang mencakup pohon keras dan berbagai varietas buah lokal. Adapun Jawa Timur menanam sekitar 20 ribu bibit, menambah kekuatan vegetasi di berbagai titik penting yang rawan erosi dan longsor. Jumlah total penanaman ini menggambarkan komitmen bersama untuk memperbaiki lingkungan secara terukur dan berkelanjutan.
Keterlibatan Ribuan Personel Lintas Sektor
Dalam aksi penanaman ini, BNPB mengerahkan sedikitnya 2.980 personel yang terdiri dari TNI, Polri, relawan, hingga perwakilan pemerintah daerah. Keterlibatan lintas sektor ini penting untuk memastikan pelaksanaan di lapangan berjalan lancar sekaligus menanamkan semangat gotong royong dalam menjaga kelestarian alam.
Dengan dukungan banyak pihak, penanaman pohon dapat dilakukan secara serentak di berbagai lokasi tanpa mengalami hambatan. Hal ini menunjukkan bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas satu lembaga, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa yang ingin menciptakan lingkungan lebih sehat dan aman.
Penanaman Pohon sebagai Mitigasi Bencana
Suharyanto menegaskan bahwa gerakan menanam pohon adalah bagian penting dari upaya mitigasi bencana. Ia menjelaskan bahwa pohon memiliki peran besar dalam menahan laju air, memperkuat struktur tanah, serta menjaga stabilitas ekosistem. Dengan semakin banyaknya pohon yang ditanam, kerentanan terhadap longsor dan banjir dapat ditekan secara signifikan.
Menurutnya, penanaman pohon seharusnya tidak dipandang sebagai kegiatan seremonial. Lebih dari itu, aksi ini merupakan cara untuk memulihkan lingkungan serta memperkuat kesiapan daerah menghadapi bencana yang mungkin terjadi di masa mendatang. Ia berharap gerakan seperti ini menjadi budaya nasional yang dilakukan secara berkala.
Ancaman Bencana yang Masih Terjadi
Meskipun intensitas bencana cenderung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya, BNPB mencatat bahwa kejadian bencana tetap terjadi dan memakan korban jiwa. Tanah longsor, terutama di wilayah perbukitan Jawa Tengah dan Jawa Barat, menjadi salah satu bencana yang paling sering muncul.
Beberapa kejadian tanah longsor belakangan ini mengingatkan bahwa Indonesia masih sangat rentan, terutama pada musim hujan. Wilayah dengan kontur curam dan tanah labil sangat membutuhkan penataan vegetasi yang baik agar risiko longsor dapat ditekan. Karena itu, penanaman pohon dinilai sebagai salah satu solusi jangka panjang yang harus dilakukan secara konsisten.
Penanaman Pohon Sebagai Investasi Generasi Masa Depan
Suharyanto menyampaikan bahwa satu pohon yang ditanam hari ini akan memberikan manfaat besar bagi generasi berikutnya. Untuk itu, ia berharap masyarakat tidak memandang kegiatan ini sekadar program tahunan. Penanaman dan perawatan pohon harus dilakukan terus-menerus sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk menjaga bumi dan melindungi lingkungan.
Ia juga mengajak seluruh instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, komunitas lingkungan, hingga warga di tingkat desa untuk menjadikan gerakan penghijauan sebagai bagian dari gaya hidup. Pohon yang ditanam hari ini akan membantu memperbaiki kualitas udara, mengurangi polusi, hingga meningkatkan resapan air tanah.
Harapan untuk Masa Depan Lingkungan Indonesia
Gerakan penanaman pohon di Pulau Jawa merupakan langkah kolosal yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperkuat mitigasi bencana. Dengan lebih dari dua ratus ribu bibit yang ditanam dalam satu momentum, BNPB berharap kualitas lingkungan membaik secara bertahap dan risiko bencana semakin berkurang.
Di masa depan, kegiatan ini diharapkan tidak berhenti pada penanaman saja, tetapi berlanjut dengan perawatan, pemantauan, dan pelaporan rutin agar pohon tumbuh optimal. Keberhasilan program mitigasi ini bukan hanya diukur dari jumlah pohon, tetapi dari dampak nyata yang dirasakan masyarakat.

Cek Juga Artikel Dari Platform ngobrol.online
